Tuesday, August 30, 2016

Tidak Ada Hari Ini, Tidak Ada Hari Kemarin

Hari ini tidak pernah ada..kemarin tidak nyata,
Aku sendiri dan tidak menulis puisi ini.
Semua kata tubuh mati semata

Puisi adalah museum yang lengang. Masa remaja
dan negeri jauh. Jauh dan patah. Foto-foto hitam
putih. Aroma kemeja ayah dan senyum perempuan
yang tidak membiarkanku merindukan senyum lain.

Tidak ada pengunjung. tidak ada pengunjung.
Di balik jendela, langit sedang mendung.

Tidak ada puisi hari ini. tidak ada puisi kemarin.
Aku menghapus seluruh kata sebelum sempat menuliskannya

Aan Mansyur

#masantonriyadi #puisi 

Monday, August 1, 2016

Apa kabar hari ini?

Apa kabar hari?
sapa seorang petualang bodoh...

Yang tak menghiraukan badai..
walau asa menghempas pilu...

ya.. apa kabar hari ini..



Thursday, July 7, 2016

Melebur Kenangan

Aku masih tetap mencari...
dalam tumpukan daun kering berlapis dahaga cinta
atau hutan belukar... yang kering dan tandus...
Tak ada tanda air atau adanya dirimu

Seberapa kuat dan bisu hati ini..
menahan segenap sayatan...
luka disetiap sudut kota..
memojokan hasrat kegembiraanku...

#meleburkenangan #puisicinta #lirihhati



Thursday, June 9, 2016

Resah untuk Mengenang

Rasakanlah... cuaca malam ini...
Aku merasa dingin, 
Bahkan teramat dingin seperti matamu...
Mata yang dulu menatap penuh... Amarah

Isyarat alam yang menegurku...
Atas ketidakberdayaan ini...

Kesunyian dan udara menyatu dalam kebisuan...
Gelombang ombak menghempas nafas cemburu...
Langit pun jadi saksi betapa pilu dihatimu...
Hanya pada tanah...
aku pijakan kesedihan ini...





Tuesday, June 7, 2016

HARI ULANG TAHUN KOTA JAKARTA KE 489 | 22 Juni 2016

Bagi segelincir imigran dari pelosok pulau di Indonesia, mungkin masih banyak yang belum mengetahui kapan tepatnya ulang tahun Jakarta dilaksanakan?
Walaupun bukan termasuk warga pribumi asal kota ini, setidaknya saya maupun anda (warga perantau) wajib ingat bukan… demi menghormati sendi sendi perjuangan para pahlawan yang sudah berjuang demi kota ini.

Berdasarkan sejarah, semasa perjuangan pribumi yang lebih mengenal dengan nama Sunda Kelapa (Sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia atau Jaccatra (1619-1942), Jakarta Tokubetsu Shi (1942-1945_ dan diakhiri dengan Djakarta (1945-1972). Penamaan Batavia lebih identik dengan masa kolonial Belanda dan mereka kaum penjajah mengadakan peringatan hari jadi Batavia tiap akhir bulan Mei, dengan alasan bahwa Batavia bisa ditaklukan penjajah pada akhir Mei 1619.


Karena dasarnya seperti itu, maka hal tersebut tidak bisa diterima, karena hari jadi Jakarta harus berdasarkan kapan kota tersebut ada atau didirikan. Hasil penelitian ahli sejarah menyimpulkan bahwa tanggal 22 Juni 1527 adalah hari dibangunnya kota Jayakarta oleh panglima Kesultanan Demak yang bernama Fatahillah dan dianggap sebagai tanggal berdirinya kota tersebut, Nama Jayakarta adalah nama pemberian Fatahillah yang asalnya bernama Sunda Kelapa.

Dengan demikian, kalau kita menilik hari lahirnya Jakarta, maka di tahun 2016 ini warga Jakarta merayakan hari ulang tahun Jakarta ke 489. Biasanya nih, pada hari istimewa ini, masyarakat bisa mendapatkan tiket masuk Ancol secara gratis dari pengurus tempat hiburan tersebut demi meramaikan ulang tahun kota metropolitan tersebut. Tiket gratis bisanya diberikan hanya pada hari ulang tahun dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Namun tentunya untuk menikmati jenis objek wisata yang ada di dalamnya, pengunjung tetap harus membayarnya, jadi gratis hanya untuk tiket masuk saja.

Selain itu, tentunya moment ini harus dijadikan moment penting dalam menarik wisatawan terutama dari luar negeri. Berbagai pagelaran seperti karnaval, parade fashion, lomba-lomba dan festival kuliner, bisa menjadi ajang promo wisata Jakarta tersebut dengan menampilkan variasi kegiatan yang unik tiap tahunnya sehingga tidak monoton. Hal ini merupakan tugas dari pemkot Jakarta dalam mempersiapkan segalanya jauh-jauh hari sebelumnya.

Yang jelas, bagi warga Jakarta pada umumnya, dengan bertambahnya usia Jakarta, diharapkan semua persoalan yang menimpa Jakarta terutama masalah banjir dan kemacetan, bisa segera diatasi oleh para aparatur negara yang kali ini sedang berada di atas kursi empuk. Namun saya semakin bersemangat bersoarakan kegembiraan pada masa kepemimpinan Gubernur AHOK  yang perlahan telah menuntaskan kesembrautan lalu lintas, ketertiban PKL, ketertiban dalam menjaga kebersihan, tertib hunian dan tertib dalam berdemo, perlahan impian-impian seluruh warga Jakarta telah terealisasi dengan baik, ini bukti nyata kerja, bukan gagasan omdo belaka, sehingga harapan kota Jakarta khususnya bisa memacu persaingan dengan ibu kota negara tetangga kita, baik Kualalumpur maupun Singapura.

Akhirnya, Saya sebagai warga yang singgah di ibu kota, hanya bisa mengucapkan selamat hari ulang tahun Jakarta ke 489/ 22 Juni 2016.
 Semoga bertambahnya usiamu akan menambah pesonamu di mata dunia.

Tuesday, May 31, 2016

Mengering Raga ini Menanti mu...


Mengering raga ini menanti mu

"Kini ratusan purnama t'lah berlalu...
Namun kenangan mu tak pernah berlalu."

"Enyahlaah... enyahlah..."
kau memohon... Raga ini terusir darimu..

Namun tembok Cintaku teramat kokoh..
untuk kau robohkan...

"Resah.. resah.. resahh..."
Sendiri aku tanpa Cinta...

Hati risau tak berdaya tanpa Cinta...
Hati ku terbuka hanya untukmu..

Cinta yang enggan menawar Rasa..
"Badai menghempas amarahmu... 
terlalu berlebih.."

Apa yang bisa kulakukan..

Hanya bisa ku rasakan...
deyut Jantung berdebar kencang...
dua kali dari sebelumnya..

Kala ku kenang...
Manisnya senyum diwajah mu...
Kala ku kenang...
Tangis dihati mu..

Cinta yang sulit kuraba...
Jiwa mu masih terasa disisi ku...

Mengering raga ini menanti mu...
berharap sandarkan.. kepala mu
pada pundak ku ini...

Elegi sebuah Pertemuan

Mengenalmu tak sekedar bertemu,
namun sebuah jawaban kegelisahan,
secercah terang dalam gelapnya kehampaan.
Menemukanmu di sudut waktu,
tak cukup mengurai rindu purbaku,
mendenahkan mimpiku,
lalu memetakan arah lajuku.

Meski,
menjumpaimu dalam jeda yang tak lama,
kau laksana anugrah,
selaksa bahagia yang memenuhi rongga dada;
sebahagia orang yang tersesat menemukan kompas dan peta,
sebahagia tuna netra yang menemukan kembali tongkat penunjuknya,
sebahagia embun menemukan daun yang menampungnya,
sebahagia mufasir yang menemukan makna.

Lalu,
bagaimana aku tidak merasa iba,
melihat bayang hidupku di wajahmu,
sedangkan kau masih ragu.
Bagaimana aku tidak merasa lemah,
jika sepuing tulang rusukku ada padamu,
namun kau terombang-ambing dalam ambigu,
inginkah kau satukan,
atau tetap kau bawa pergi,
sendiri...

Akankah,
kau berniat menjaga asa,
dalam liku jalanmu,
hingga waktu,
menyatukanmu
dalam peta hidupku?

Semoga...


#elegisebuahpertemuan #puisi #masantonriyadi

Thursday, May 26, 2016

A Deep Meaning of Friendship

A Deep Meaning of Friendship
 
Friendship is like the two rings that have different shapes
But can be combined with a very strong sense
Friendship is just a word
But it has a deep meaning
We’ll feel it when actually find
A continued friend in a life
Friendship has always been an oasis when we experience sadness
Friendship is always a joy to be complementary
A day without friends is very strange
Months without friends are very painful
True friends will always be missed
Talks will continue to be memorable
Easy to get a rich friend
But hard getting a forever friend
Because a true friend is not for a reason
 
#masantonriyadi #puisi

Tuesday, May 24, 2016

Waktu yg menikam kenangan

Runcing jarum waktu menusuk ku...

Menikam - tikam sumsum kenangan

Kau tahu...
Luka tergores tetap membekas..

Usapan sayap bidadari

Hanya redakan 
Setitik... gelombang Amarah ku..

Monday, May 23, 2016

Tentang Cinta

Waktu terus berjalan...
Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat. 
Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta. 
Semua menyatakan harapan-harapannya dan 
mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya...

Asma-Mu

Terjerat dalam kebingungan
waktu yang merenggut manisnya kehidupan
mengikis sisa keharmonisan
terlukis pada akhir goresan
Asma-Mu…….
Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian
jika nafas masih teratur berjalan
warna itu takkan pernah ternodai
perbuatan itu,pasti berakhir mati.
Jika Kau beri aku 1 harapan
pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati

Sunday, May 22, 2016

She Walks in Beauty

"She walks in beauty, like the night...
Of cloudless climes and starry skies...

And all that’s best of dark and bright..
Meet in her aspect and her eyes...

Thus mellowed to that tender light
Which heaven to gaudy day denies..."

#masantonriyadi

Tirai Kerinduan


"Bulan dan bintang enggan bersinar dimalam hari...
mentari pagi tak semerbak bunga mewangi
siang hari haus akan pancaran sinar matahari
senja sorepun malu menyinari bumi
kala kerinduan menghampiri
tak ada satupun burung bernyanyi
semerdu alunan simponi...

Lelah langkah kaki...
mengikuti alunan syair harmoni
terbayang jiwa yang teriris sepi
menyambut raga yang tersipu mati
ketika paras mu hadir dalam mimpi
merasuk kedalam halusinasi
merusak dinding-dinding emosi....

Hanya perasaan yang mampu mengerti
berharap kehadiranmu disisi
memeluk erat kesedihan dihati
hancurkan rindu diufuk tepi
bersama menanti indah mentari
melaju ikuti irama melodi
hingga tercapai mimpi abadi
sampai maut yang kan mengakhiri..."

Saturday, May 21, 2016

From My Heart

A million stars up in the sky
one shines brighter I can't deny..

A love so precious a love so true
a love that comes from me to you..

The angels sing when you are near
within your arms I have nothing to fear

You always know just what to say 
just talking to you makes my day...

I love you honey with all of my heart
together forever and never to part...

#masantonriyadi #pujanggariyadi #puisi

ilalang cantik di kala senja...

Dan menggeletarlah...
Ketika angin lembut menyentuh ujung ilalang

Lalu dengan sangat perlahan
Angin menerpa ilalang dalam satu kedupan

Aku hanya duduk termenung 
Menyaksikan pertemuan angin dan ilalang

Angin yang mungkin sudah mengembara
dari laut, gurun, hutan, maupun belantara

Hanya untuk menyapa
ilalang cantik di kala senja...

#masantonriyadi #puisi 

Wednesday, May 18, 2016

DARI BENTANGAN LANGIT

DARI BENTANGAN LANGIT
Karya  :Emha Ainun Najib

Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan. ..

Berhembus amat panjang
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan
menyapu hutan !

Mengekal tanah berbongkahan !
datang kepadamu, Ia, kemarau itu
dari Tuhan, yang senantia diam
dari tangan-Nya. 

Dari Tangan yang dingin dan tak menyapa
yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap...

1997

Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang

Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang 
sesudi apakah aku padamu
aku tak akan berhenti mencintaimu  
sampai aku tak bernyawa lagi
 
sebagai manusia yang tahu kaidahakan 
ku tanamkan cinta yang sopan 
sehidup semati kamu yang hidup 
aku yang mati pun tak mengapa
 
akan ku latih hatiku ini, siap menerima apa saja 
Tuhan ajari aku bersabar, membimbing rasa di hatiku
 bila mataku tak bisa lagi menatap wajah cintaku ini 
Tuhan tolong beri aku waktu untuk merasakan cintanya
 
sebagai manusia yang tahu kaidahakan
 ku tanamkan cinta yang sopan
 sehidup semati kamu yang hidup
 aku yang mati pun tak mengapa
 
akan ku latih hatiku ini, siap menerima apa saja 
Tuhan ajari aku bersabar, membimbing rasa di hatiku 
bila mataku tak bisa lagi menatap wajah cintaku ini 
Tuhan tolong beri aku waktu untuk merasakan cintanya
 
akan ku latih hatiku ini, siap menerima apa saja 
Tuhan ajari aku bersabar, membimbing rasa di hatiku 
bila mataku tak bisa lagi menatap wajah cintaku ini 
Tuhan tolong beri aku waktu untuk merasakan cintanya
 
sampai ku buta, bisu, tuli, lumpuh, dan tak bernyawa lagi

Tak apa

Dalam benak tersimpan kenangan
Yang tak kan kubilang pada semua
 
Dalam ingatku ada namamu
Belahan hatiku waktu dulu
 
Masih terasa kita bersama
Indah dan tak indah berdua
 
Jemput aku dalam kenanganmu disini
Tak ingin kulepas kenanganku
 
Karna kutahu ini berarti
Walau kau tak lagi disisiku
 
Tak apa 

Tuesday, May 17, 2016

Suara hati seorang kekasih

Hanya namamu di hatiku
jiwa dan raga, tak ‘kan berdusta
Namun terkadang cinta terusik, benci, sesaat

Seribu musim, tak ‘kan bisa
menghibur hati, yang penuh marah

Entah mengapa berpisah saat mulai, menjalin

Suara hati seorang kekasih
bagai nyanyian surgawi
tak ‘kan berdusta

walau ketamakan
merajai diri yang penuh emosi
jauh didasar hatiku
tetap ku mau...

kau sebagai kasihku
Seribu musim, tak ‘kan bisa...
menghibur hati, yang penuh marah
Entah mengapa berpisah saat mulai menjalin...

Suara hati seorang kekasih....
bagai nyanyian surgawi
tak ‘kan berdusta

walau ketamakan
merajai diri yang penuh emosi...
jauh didasar hatiku
tetap ku mau
kau sebagai kasihku.....

Monday, May 16, 2016

Pecahan-pecahan dirimu..

Semua benda bicara jika kau menyimak..
namun mereka mengatakan hal-hal yang tidak
mau kau dengarkan.

Pecahan-pecahan dirimu..
yang kau tolak...

AKULAH SI TELAGA

AKULAH SI TELAGA
akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan
bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
— perahumu biar aku yang menjaganya
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Hampa

Hampa
Kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai di puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti
Sepi
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencengkung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.

Doa

Doa
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

Kawanku dan Aku

Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti

TAK SEPADAN

TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
 
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
 
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
 
Februari 1943

Aku

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kauTak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari
Hingga hilang pedih peri 
Dan akan akan lebih tidak perduli 
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Cukup

Ku pejamkan mata iniDan beku rasakanSekilas kaulah di hatikuMeratapi cinta yang hilang
Cukup sudah ku berlari mencari mau ku...Kini saatnya ku berhenti...Cintaku telah hadir di sini...Ku yakin semua kan berlalu…
Seumpama kau adaHati dan jiwaku terhiburMekar lamun akan berakhirKeyakinanku belum pastiBiarlah ku temukanKepingan hatiku yang hilangSemua bisa merasakannyaBahwa dia mencintaku
Cukup sudah kesedihan merebut harikuHentikan sesak di dadakuLepaskan aku demi cintaKu yakin semuakan berlalu…